M Said Didu Manusia Merdeka Seutuhnya
Foto : Istimewa/ twitter @msaid_didu |
Muhammad Said Didu
Pria kelahiran Pinrang Sulawesi Selatan tahun 1962 bukanlah tokoh asing di kancah perpolitikan nusantara, namun Said pada dasarnya bukan politikus melainkan pegawai negeri sipil yang notabene adalah insan yang tunduk patuh pada perjalanan roda pemerintahan yang berkuasa.
Karir pemerintahannya sampai pada kedudukan sebagai Sekretaris Menteri BUMN di masa pemerintahan Presiden Ir. Joko Widodo tahun 2005-2010, posisi sebagai PNS tidak membuat Said untuk diam tertindas dengan perjalanan pemerintahan yang ada. Said sering mengeluarkan kritikan kepada pemerintah yang dirasa tidak memberikan manfaat kepada rakyat.
Said sempat menjabat sebagai pimpinan perusahaan BUMN yakni PT. Bukit Adam tbk. yang kemudian diberhentikan oleh Menteri BUMN Rini Sumarno pada waktu itu tanpa alasan yang jelas diakhir tahun 2018.
Lewat kicauan twitternya Said membeberkan bahwa pencopotannya didasarkan bahwa dirinya sudah tidak sejalan dengan pemegang saham dwi warna
Tahun 2019 tepat 32 tahun 11 bulan dan 24 hari sebagai PNS, Said mengundurkan dari pengabdi pemerintah. Kemudian mulai giat melancarkan kritikan kepada penguasa ketika ada hal yang kurang pas dengan kondisi bangsa kontemporer.
Pada tayangan TVOne Minggu (04/07/2021) Said bercerita bahwa dia telah siap kehilangan pemasukan ratusan juta untuk menjadi manusia yang jujur dan merdeka, berbicara jujur ketika ada pihak-pihak yang tidak berkompeten dalam mengemban suatu tugas kenegaraan.
Prinsip yang menarik adalah mengkritik dengan data bukan karena dendam kepada penguasa.
"Katakan yang benar walau pahit, gusur kebohongan dengan akal sehat" itulah kalimat yang terpampang pada bio sosial media twitter miliknya (@msaid_didu).
Memang benar orang jujur akan selalu dipermasalahkan, selalu disingkirkan karena menghalang-halangi proses penuntasan keinginan kelompok, panjang umur perjuangan. Berjuang untuk rakyat, bangkit melawan atau tunduk tertindas.
Post a Comment for "M Said Didu Manusia Merdeka Seutuhnya"
Hello visitors, give me some comment about this article